BREAKING NEWS

Wagub Sumbar Vasko: “Semoga LMB Minangkabau Jadi Barometer Budaya “

 


Pengurus Lembaga Masyarakat Budaya (LMB) Minangkabau bersilaturahmi dengan Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy Sutan Nagari Sati di rumah dinas Wagub , Selasa 29 Juli 2025. 


Vasco menyambut hangat kehadiran dan lahirnya LMB Minangkabau. “ Semoga LMB Minangkabau menjadi barometer budaya yang ada di ranah Minang”,ujar Vasko . 



Dalam acara temu Wagub itu, pengurus LMB Minangkabau yang hadir adalah Ketua Dewan Pembina DR Febby Datuk Bangso dan anggota Syarifuddin Arifin. Serta, Penasihat LMB  Tuanku Muhammad Yusuf , Ketua Umum Pinto Janir dan Ketua Harian Hasnul beserta para Wakil Ketua  yakni Rizal Tanjung dan  Jeffenil serta  sekretasi LMB Aprimas . Hadir dalam pertemuan itu, Kepala  Dinas Kebudayaan Sumbar, diwakili Sekretaris Yayat Wahyudi. 


“Vasco dikenal dalam tipikal yang cepat tanggap. Ia sangat responsif. Bersahaja dalam bawaan dan bernas dalam pikiran. Nilai-nilai kepedulian sosialnya, pantas dan patut dipujikan, sekalipun Vasco tak suka dengan puja-puji. Tapi,kita harus mengapresiasi gerakan ekonomi dan budaya yang beliau gerakkan....” ,ujar Pembina LMB Minangkabau Syarifuddin Arifin menjelang detik-detik bertemu dengan seorang Vasco. 



Begitu Vasco datang, di mana sbelumnya ---sejumlah pengurus LMB Minangkabau sudah lebih dahulu duduk pada sebuah ruang—di belakang pos jaga rumah dinas itu langsung  menawarkan duduk di ruang tamu yang lebih istimewa. “ Untuk bicara budaya, eloknya di ruang terbuka yang terhubung langsung dengan alam. Kita duduk di sini, tapi kita masih bisa menyaksikan cakrawala dan langit yang terbentang luas”, ujar Wakil Ketua LMB Minangkabau Rizal Tanjung. 


Jadilah, pertemuan itu pertemuan yang paling hangat dan akrab dalam perbincangan sore yang mencerahkan ruang kepala. Bahkan, Wagub Vasko sempat berjawab puisi spontan dengan Pinto Janir. Sore itu, nuansa budaya tergambar dalam percakapan budaya penuh kesejukan. 


“ Persoalan budaya,persoalan menyeluruh. Penyelesai dari persoalan budaya itu adalah mengisi ruang dada dengan nilai-nilai ketaqwaan dan mengisi ruang kepala dengan nilai-nilai kecerdasan. Kuncinya adalah kepedulian. Jangan sampai hilang kepedulian. Anak dipangku, kamanakan dibimbiang,urang kampuang dipatenggangkan. Perkuat nilai rasa dan pertinggi nilai tenggang. Raso jo pareso, jan sampai lanyok di ruang dado. Saling menasihati dalam kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran. Persoalan budaya adalah persoalan alam dan kemanusiaan !” ujar Vasko. 

 “Pemerintah Provinsi Sumbar sangat terbuka sekali bagi tangan-tangan kemuliaan yang berkontribus terhadap pembangunan nagari.Bukankah, dek basamo mangko manjadi?” retorik Vasko yang sedang getol membangkitkan  seni tradisi di berbagai pelosok nagari. Terutama silek. 

 

Ia serukan gerakan silek di sekolahan. “ Hakikat dalam bersilat, di lahia mancari kawan dan di bathin mancari Tuhan. Seorang pandeka manjago lingkungan. Pandeka tak pernah merusak sistim lingkungan sosialnya. Ia manjago nagari. Di bathin mancari Tuhan  adalah makna pencarian kebenaran sejati yang  bukan hanya kebenaran duniawi. Seorang pandeka mancari  kebenaran spiritual melalui pemahaman diri dan hubungan dengan Tuhan. Menganal diri mengenal Tuhan. Silek membentuk karakter yang istiqomah “, ujar Wagub menjawab alasan di balik gencarnya gerakan “silat” yang senantiasa didengungkannya. 


“ Sungguh, dialog budaya dan kebudayaan bersama Pak Wagub di sore itu menjadi catatan yang penuh makna. Kepada Pak Wagub, kami ucapkan terimakasih atas kesediaan beliau melapangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan pengurus LMB Minangkabau. Terimakasih Pak Wagub...mari kita nersama-sama mambangun nagari....!” ucap Pinto Janir. (*)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image