Bersama Ir Djoni, Pinto Janir Ciptakan Lagu Sawah Pokok Murah
Pinto Janir dan penggagas Sawah Pokok Murah Ir Djoni dalam suatu perbincangan tentang budaya bertani bagi orang Minangkabau.
Pinto Janir, sastrawan, wartawan, musisi, budayawan dan penyair asal Minangkabau , bersama sama dengan Ir Djoni menciptakan dan menyanyikan lagu Sawah Pokok Murah.
" Tak ada salahnya kita harus mencoba cara bertanam padi dengan pokok murah. Murah biaya, hemat tenaga. Siapa tahu, sistim tanam padi dengan terapan Sawah Pokok Murah (SPM) ini menjadi solusi bagi petani di Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya dalam pengurangan biaya bertanam padi", kata Pinto yang juga Ketua Umum Lembaga Masyarakat Budaya (LMB) Minangkabau.
IR DJONI SANG PENGGAGAS
SAWAH POKOK MURAH
Siapa Ir Djoni?
Ia aktivis pertanian. Hampir dua pertiga dari usianya, ia abdikan pada dunia pertanian. Ia pernah menjabat kepala Dinas Pertanian Sumbar. Namanya, Ir Djoni.
Ia dikenal sebagai penggagas Sawah Pokok Murah ( SPM), Ir Djoni menggandeng sastrawan, budayawan, penyair dan musisi Pinto Janir menggarap lagu Sawah Pokok Murah.
Lirik diciptakan berawal dari sebuah ' renungan ' antara Pinto dan Djoni.
Sawah Pokok Murah (SPM) bukan serta merta kajian setahun dua tahun. Sawah Pokok Murah sudah melewati masa kajian 40 tahun. Pada sisi lain, ia melemparkan kajian teoritis.
Biasanya,atas nama sawah,pasti digenangi air. Biasanya, bersawah pasti dibajak. Dulu berbajak kerbau, kini berbajak mesin.
"Sawah Pokok Murah tidak tergantung pada pihak luar", ujar Djoni. " Petani merdeka di sebidang atau sepiring sawah", ulas Djoni sosok yang tak pernah diam. Ia selalu menginspirasi petani untuk lebih meningkatkan hasil panen.
Petani merdeka untuk kemandirian pangan dan kemandirian bangsa . " Ini selaras dengan Asta cita kedua Presiden Prabowo, yakni kemandirian bangsa dan pangan", ulas Djoni.
Dikatakan Djoni, Sawah Pokok Murah merupakan budi daya yang selaras dengan alam dan budaya .
Salah satu keuntungan SPM mengurangi biaya. Mengurangi pengeluaran petani. " Seandainya seorang petani bisa menghemat biaya Rp 1 juta per musim tanam, coba bayangkan, jumlah petani di Sumbar sekitar sejuta jiwa. Itu artinya SPM sudah menghemat pengeluaran petani sekitar Rp 1 triliun per musim tanam ", kata Ir Djoni sambil mengabari bahwa Lagu Sawah Pokok Murah dinyanyikan langsung oleh Pinto Janir.
Mengapa harus Pinto Janir yang menyanyikannya. Bukankan banyak penyanyi lain di Sumbar?
" Karena, Pinto Janir itu sudah sejak lama memahami budaya (agriculture) pertanian yang saya anut. Sehingga, Pinto Janir pernah saya percayakan menulis beberapa buku pertanian. Karakter suara Pinto pas dengan warna lagu yang sesuai dengan selera terkini. Energik dan penuh semangat! " kata Djoni sambil mengabari bahwa proses rekaman dari lagu ini sudah selesai. Musik ditata Dedi Kencana, musisi brilian asal Sumbar.
Video klip digarap oleh Ilhami Dori.
" Syuting lagu di beberapa tempat. Kita mulai Rabu 6 Agustus pagi di Agam ", tutur Djoni penulis puisi " Genderang Petani" yang ia tulis tahun 1984.
Disampaikan Djoni lagu ini akan ditayangkan di berbagai platform media sosial. " Kalau bisa, mungkin akan kita putar di stasiun TV di Padang, seperti PadangTV dan TVRI Sumbar", ujar Djoni seraya mengungkapkan obsesi personalnya, yakni selarasnya pertanian dan budaya Minangkabau. Kita tahu bahwa asta cita nomor 8 Presiden Prabowo adalah penguatan keselarasan dengan lingkungan,alam dan budaya(*)